Menyoal Rate Card, Agar Influencer Tak Bingung Berbuat
Halo, Sobat
Bagaimana semangat ngonten di awal tahun ini? Pastinya kita semua punya rupa-rupa jawaban, ya. Namun apa pun itu semoga hasilnya adalah yang terbaik. Jika kurang baik, saran saya kembalilah pada alasan terkuat yang membuat Sobat memutuskan untuk menjadi seorang influencer dan content creator.
Sejak memutuskan membeli domain TLD di 2020 lalu, saya memang makin giat menulis di blog. Mungkin memang tidak seperti rekan bloger lainnya yang bisa melakukan aktivitas One Day One Post, tetapi saya selalu mengupayakan ada ilmu dan pengetahuan baru yang bisa saya bagikan pada pengunjung blog.
Seperti blog Cakrawala Tulis Sylvia ini. Blog yang punya cerita unik di balik domainnya. Saya sengaja membuat blog ini berisikan kisah dan cerita saya di dunia tulis-menulis. Saya tersadar banyak hal yang perlu saya benahi di dunia literasi saya. Blog ini menjadi salah satu pembuka agar saya bisa lebih rajin meng-upgrade diri di dunia kepenulisan.
Pada awal tahun ini, alhamdulillah sudah ada beberapa tawaran kerja sama yang masuk di pos el saya. Tentu saja saya menerima dengan penuh suka. Di tahun keduanya, blog ini sudah bisa meraih hati adviser.
Benahi Blog, Langkah Baru di Awal Tahun
Namun ada hal yang perlu saya benahi juga ke depan karena saya menyadari blog ini sangat perlu mendapat banyak perhatian.
1. Konsisten menetapkan kontak kerja sama
Karena saya memiliki beberapa blog, konsisten menggunakan alamat pos el penting. Jangan sampai tawaran kerja sama sampai salah alamat. Klien yang merasa bahwa kerja sama yang baik telah terjalin dengan seorang blogger, biasanya akan kembali menawarkan kerja sama. Sebaliknya, bila di awal kerja sama sudah mengalami kendala, mungkin kita sudah bisa menduga bagaimana kelanjutannya, ya.
2. Rutin melakukan audit blog
Saya cukup beruntung karena pernah bergabung dengan grup dan kelas blogger, baik berbayar maupun gratis terkait audit blog. Saya jadi tahu bahwa lebih lanjut, blog tidak sekadar menulis dan mempublikasikan. Harus ada perawatan juga agar performa blog lebih baik. Bukankah tujuan menulis di blog adalah agar apa yang ditulis bisa sampai pada pembaca yang tepat? Untuk menunjang keinginan itu, mau tidak mau seorang blogger harus bersedia mengaudit blog.
3. Perbaiki portofolio dan Tentukan rate card
Omong-omong, sampai hari ini saya masih kagok jika ada yang tanya terkait portofolio dan rate card, lo. Untuk portofolio karena saya belum update beberapa data, sedangkan untuk rate card, saya cenderung kurang yakin dengan rate card yang saya tetapkan sebab itu adalah hasil “menduga” dari beberapa artikel bloger senior yang saya baca dan coba pahami.
Kebanyakan artikel tersebut tidak gamblang membuka soal rate card. Saya maklum sebenarnya. Namun bagi saya yang newbie soal rate card akan sangat berterima kasih jika ada artikel tentang rate card yang membahas hal ini lebih jelas.
Saya jadi ingat ketika pernah pada suatu ketika ketika ditanya soal rate card, saya malah membalas hingga sekitar lima harian karena sibuk mencari artikel yang pas. Hasilnya, percakapan kami tidak berlanjut. Memang belum rezeki, sih, tetapi saya merasa hal tersebut perlu saya benahi.
KOL.ID, Buat Rate Card itu Ternyata Mudah
Alhamdulillah, kemarin saya berkenalan dengan kol.id yang merupakan salah satu platform marketing technology. Platform ini menyediakan solusi lengkap untuk semua kebutuhan pemasaran KOL di Instagram, TikTok, dan YouTube. Tidak perlu khawatir karena semuanya terintegrasi dalam satu platform, KOL.ID.
Sebagai tambahan, di KOL.ID, Sobat bisa membuat rate card dan banyak tools gratis seperti cek ER KOL Tiktok, ER KOL Instagram, dan ER KOL Youtube. Sebagai awalan, Sobat bisa membuat rate card di kol.id dan mencoba kol.id secara gratis! Yuk, kunjungi website resmi kol.id. Perkara rate card jangan sampai membuat produktivitas influencer berkurang! (*)