Ide Menulis Cerita Anak dari Pasar
Ide tentang cerita anak memang nggak ada habisnya, ya. Selalu ada celah, begitulah. Artinya, nilai-nilai kebaikan bisa kita masukkan dari sisi mana saja.
Mencari ide menulis cerita anak bisa dari mana saja, ya, kan? Seperti yang pernah saya ungkapkan pada artikel ide menulis cerita anak dari tempat berkesan. Bahkan menulis cerita anak di kafe pun kita bisa. Berarti bukan satu hal nggak mungkin menemukan ide menulis cerita anak di pasar ya, kan?
Pasar juga Tempat Temukan Ide Cerita Anak
Banyak cerita anak yang berlatar belakang pasar. Setidaknya beberapa literatur yang saya temukan begitu. Seperti apa ide-ide menulis yang biasa didapatkan dari pasar?
1. Pengalaman pertama pergi ke pasar
Saya menemukan lumayan banyak cerita anak yang berkisah tentang bagaimana seorang anak pergi dengan ibunya ke pasar. Pengalaman apa yang ia temukan di pasar.
Misalnya, si anak membeli kuliner yang ia belum ketahui sebelumnya, mencoba berinteraksi dengan penjual, ikut memilih bahan makanan.
Bisa jadi contoh-contoh itu terlihat sederhana, tetapi bisa berdampak luar biasa karena anak pun bisa belajar berimajinasi, berkomunikasi, dan mengambil keputusan.
Cerita anak kan mengandung nilai-nilai kebaikan yang bisa kita kombinasikan dengan apa saja, termasuk saat berbelanja ke pasar.
2. Pengalaman membeli sesuatu sebagai bahan membuat kue
Banyak pula cerita anak yang mengisahkan bagaimana seorang anak membeli bahan-bahan pembuatan kue. Anak dan ibunya terlibat interaksi yang seru. Juga tentang bagaimana aksi sang anak ketika mengumpulkan bahan-bahan kue.
3. Mengenal jenis-jenis pasar
Ada pasar tradisional, ada pasar modern, dan jenis pasar lainnya. Cerita anak juga bisa dikonsep untuk mengenalkan anak pada jenis-jenis pasar ini. Bisa berbentuk fiksi dan nonfiksi. Jika pun dalam bentuk nonfiksi bisa dikemas secera menarik dengan penambahan bumbu fiksi.
4. Bertemu seorang teman
Bisa jadi seorang anak bingung dengan temannya yang selalu datang terlambat. Ternyata ia membantu orang tuanya berjualan di pasar.
5. Tentang profesi orang tua
Anak juga bisa terlatih lebih empati dengan teman lainnya terkait profesi orang tua. Karena perbedaan profesi orang tua bisa jadi terjadi kesenjangan di antara anak sehingga membuat anak merasa bahwa profesi orang tunya lebih tinggi dibandingkan dengan orang tua lainnya.
Setelah mengetahui ide-ide menulis cerita anak tersebut apakah mungkin menulis cerita anak yang bersumber dari pasar akan menarik? Jawabannya tentu saja bisa karena masing-masing pribadi dianugerahi ide dan kreativitas unik.
Contohnya saja cerita-cerita yang saya temukan di atas, meskipun berlatar belakang pasar, tidak ada satu pun cerita yang seratus persen sama. Selalu ada perbedaan. Selalu ada keunikan.
Misalnya saja cerita yang berlatar belakang pasar dan bersumber dari pengalaman pribadi. Apakah cerita itu sama? Insyaallah pasti berbeda karena pengalaman manusia itu unik satu dan lainnya.
Menariknya Cerita Anak Berlatar Belakang Pasar
Jika sudah begitu, bagaimana agar ide menulis cerita anak berlatar belakang pasar menjadi lebih menarik? Berikut tipnya!
1. Sesuaikan dengan lokalitas
Apakah ada satu tradisi yang berhubungan dengan pasar di daerah sobat? Ini bisa menjadi salah satu celah untuk mendapatkan cerita anak yang unik.
2. Sesuaikan dengan isi sebuah artikel
Ini adalah saah satu menggali cerita yang saya temukan dari salah seorang teman saya. Ternyata bisa, lo, mengambil ide menulis cerita dari isi sebuah artikel. Apalagi jika berita tersebut sempat viral.
3. Berdasarkan gabungan beberapa pengalaman
Pengalaman pribadi memang cukup unik, tetapi jika bisa dikombinasi dengan pengalaman orang lain, ini akan menjadi lebih unik lagi.
Silaturahmi memang bisa mendatangkan lebih banyak rezeki. Salah satunya adalah gelombang ide tak bertepi.
Pengalaman ke Pasar Jadi Cerita Anak
Saya pernah membuat cerita berdasarkan pasar, meski tidak seratus persen bercerita tentang pasar. Ceritanya tentang seorang anak yang membantu ibunya membeli beberapa keperluan di pasar untuk membuat makanan tradisional.
Di sini, anak tersebut mengalami beberapa hal yang seru dan mengesankan. Bagaimana jika anak tersebut tidak suka hal kotor malah harus terkena becek? Hehehe, seru, kan, ya?
Karena bicara tentang pasar, anak juga terlatih wawasan literasi finansialnya. Berbelanja dengan cara menyenangkan, sih, ini, ya.
Menulis cerita anak tidak gampang bukan berarti juga sulit bukan main. Semua bisa dipelajari asalkan sang penulis bersedia membuka diri.
Misalnya, saat ada ajang pertemuan penulis yang digelar setiap tahun, setidaknya sampai tahun ini. Pada acara tersebut, penulis tidak hanya bertemu, tetapi juga bertukar pengalaman dan tentu saja mendapatkan banyak arahan. Secara singkat mungkin bisa sobat baca di artikel 5 Cara Taklukkan Lomba Menulis Cerita Anak Skala Nasional ini, ya.
Jika selama ini hanya berkutat tentang tulisan, dalam ajang tersebut bahkan penulis bisa menilai ilustrasi terbaik baginya. Tak sampai di situ, revisi yang kelak akan diberikan tak hanya pada naskahnya tetapi juga pada naskah penulis lainnya bisa menjadi masukan yang amat sangat berharga.
Siap untuk melesat? Intinya jangan pernah abaikan peluang ide sekecil apapun. Karena itu jangan lewatkan untuk membawa media apa saja yang bisa mengikat ide-ide berharga kita? Butuh penjelasan terkait ini? Selanjutnya, semoga saya bisa menghadirkan tulisan terkait ini juga, ya!
Tak hanya cerita anak berbahasa Indonesia, kita pun bisa mengolah cerita anak berbahasa Inggris. Selengkapnya temukan di artikel Manfaat Belajar Bahasa Inggris bagi Penulis Cerita Anak ini, ya! (*)
Ada banyak ide tulisan konten anak yang menarik dari pasar ya. Saya sendiri sepertinya tertarik akan ide tulisan yang mengulas tentang pengalaman pertama anak ke pasar. Pasti penuh dengan tantangan, terlebih kalau si anak rewel minta dibeliin sesuatu padahal uang sudah tidak ada.