Manisnya Peluang Cuan dari Menulis Cerita Anak

Menulis cerita anak ternyata memiliki peluang menghasilkan cuan juga. Jika di masa lalu, saat saya mulai menjajaki dunia menulis cerita anak, saya hanya mengetahui bahwa peluang menghasilkan cuan hanya dari royalti dan fee jual putus. Ternyata benar bahwa pengalaman adalah guru paling berharga.

Bagi sahabat yang baru menjejakkan langkah di dunia kepenulisan bacaan anak, artikel ini semoga bisa menambah semangat berkarya. Hasilnya memang tidak cepat karena kita pun mengetahui bahwa apa-apa yang ada di dunia ini perlu diusahakan.

Peluang Cuan dari Menulis Cerita Anak


Apa saja peluang cuan dari menulis cerita anak? Yuk, lanjut baca artikel ini!

1. Mengirim Naskah ke Media Cetak

naskah dimuat di koran


Ini adalah ruang pertama saya berkarya. Mulanya saya membaca koran Minggu kepunyaan Papa. beliau pun mengajarkan saya cara memca koran yang meliputi kol dan hal.

Dari pengalaman tersebut saya menjadi suka membaca cerita anak. Lambat laun kesukaan membaca tersebut berubah menjadi keinginan untuk menulis.

Dahulu media sosial koran tidak terlalu aktif sehingga pembaca bisa dengan mudah menemukan alamat redaksi di halaman karya yang sudah dimuat.

Ini menjadi sangat memudahkan bagi para pengirim karya selanjutnya. Saya membaca karya yang sudah dimuat lalu membuat cerita anak versi saya.

Segera saja saya kirimkan naskah tersebut ke alamat redaksi. Jangan lupa untuk memastikan mudah dalam melakukan pemantauan, ya.

Jangan sampai kita mengirimkan karya, tetapi tidak melakukan pemantauan pemuatan. Kalau dimuat, kita akan kehilangan momen untuk mendokumentasikan dan membuat penagihan honor.

Tentang cara pengiriman naskah cerita anak melalui gmail, semoga nanti bisa saya tuliskan pada kesempatan berikutnya.

2. Mengirim Naskah ke Media Elektronik

naskah dimuat blog


Saat ini sudah cukup banyak media elektronik yang bermunculan. Bisa berawal dari komunitas menulis, bisa berasal dari penerbit, bahkan bisa berasal dari individu.

Masing-masing dari mereka memiliki ketentuan masing-masing. Biasanya, mereka menuliskan ketentuan pengiriman ke website mereka di kategori kirim naskah atau kirim karya.

Bacalah dengan saksama rubrik apa saja yang bisa sobat tuju. Oh, ya, di kategori ini juga biasanya dicantumkan setiap hari apa rubrik tersebut akan ditayangkan bahkan sejumlah fee yang akan penulis terima jika karyanya berhasil dimuat.

3. Mengirim Naskah ke Penerbit


Mengirim naskah ke penerbit beda lagi ceritanya. Kita harus bersabar cukup lama karena antrean yang cukup panjang. Ini beda cerita jika naskah tersebut adalah naskah pesanan, ya.

Tentang bagaimana cara mendapatkan naskah pesanan juga Insyaallah akan saya ceritakan pada kesempatan mendatang, ya. Untuk mencapai titik penerbit memesan naskah pada kita memang bukan hal yang bisa terjadi dalam satu malam, tetapi bukan berarti tidak mungkin juga.

4. Mengirim Naskah untuk Lomba

naskah menang lomba menulis


Mengirim naskah untuk lomba menulis cerita anak tentu ada tenggat waktu yang harus dipatuhi. Namun banyak juga kok lomba yang diadakan sejak tahun sekian. Jadi, sobat bisa mulai mempersiapkan naskah untuk bertarung pada kesempatan berikutnya.

Pada tahun mendatang, sobat bisa mengirimkan naskah dengan mengikuti syarat dan ketentuan yang berlaku di tahun tersebut. Untuk menaklukkan lomba menulis cerita anak skala nasional, sobat bisa lanjut baca ke 5 Cara Taklukkan Lomba Menulis Cerita Anak Skala Nasional dan untuk memperbesar kans kemenangan sobat bisa meluncur ke Sayembara Menulis Cerita Anak, Bagaimana Tip Memenangkannya?

5. Menjadi Mentor atau Narasumber


Menjadi narasumber adalah sebuah akhir dari proses panjang dalam penulisan cerita anak. Penerbit, komunitas, lembaga pemerintah, bahkan penulis pendatang baru akan memberikan apresiasi berupa kepercayaan bahwa kita memiliki kemampuan menulis cerita anak di atas taraf rata-rata.

Beberapa bulan yang lalu saya berkesempatan terpilih dalam Seleksi Penulis Cerita Anak Balai Bahasa Sumatera Utara. Di sana kami kedatangan mentor dari Surabaya yaitu Mbak Dian Kristiani dan Mbak Luluk Nailufar.

Kita bisa membayangkan proses yang telah dilalui balai bahasa sehingga mereka memberikan kepercyaan tersebut kepada duo skrikandi ini. Tentu tidak ujug-ujug. Mereka memilih berdasarkan banyak pertimbangan.

Penerbit dan komunitas juga sering kali mengundang penulis senior untuk menjadi pembicara di event mereka. Tentu ada kesepakatan yang menyertai terselenggaranya acara tersebut salah satunya berhubungan dengan fee.

Para penulis cerita anak pendatang baru juga akan mencari jasa penulis senior untuk review naskah mereka. Entah ingin diikutkan lomba dan kirim ke penerbit.

Penulis senior bisa memberikan sejumlah penawaran sebagai imbal balik jasa review naskah. Dengan biaya sekian penulis akan dapat sekian revisi, misalnya atau hal lain yang semuanya dibicarakan dengan baik di awal.

Bagaimana bisa kita menduga bahwa menulis cerita anak itu mudah? Tentu tidak. Sebaliknya juga tidak sulit apabila kita mau berusaha. Karena peluang cuan dari menulis cerita anak itu sebenarnya ada. Hadiah yang diberikan juga cukup besar, kadang tak hanya uang tetapi juga barang elektronik yang nilainya jutaan.

Saat mengawali karier di bidang kepenulisan cerita anak kita mungkin akan sampai ada satu titik menganggap menulis cerita anak itu sulit. Tip sederhana dari saya jika rasa jenuh ini muncul, ikutilah kelas cerita anak.

Dari kelas tersebut kita akan mendapatkan semangat kembali untuk menulis cerita. Tips untuk mengikuti kelas menulis cerita bisa sobat baca di 5 Tips Ampuh Memilih Kelas Menulis Cerita Anak Berkualitas. Semangat menulis karena anak-anak Indonesia butuh bacaan yang itu dihasilkan oleh para penulis bacaan anak ya. (*)
Next Post Previous Post
24 Comments
  • sari widiarti
    sari widiarti 16 Mei 2024 pukul 14.42

    perlombaan cerita anak masih banyak loh, nggak cuma penerbit, tapi seperti kemendikbud juga sering mengadakan, bisa untuk melatih kemampuan dan juga nambah cuan

  • Susi Susilawati
    Susi Susilawati 17 Mei 2024 pukul 07.58

    Thank you sharingnya mbak, meskipun saya nggak bisa nulis cerita anak, tapi tulisannya sangat bermanfaat. Saya percaya, di zaman yang serba toktok ini, masih banyaaaak banget orang yang suka baca :)

  • diane
    diane 17 Mei 2024 pukul 13.12

    Menulis emang bisa jadi sumber pendapatan yang gak kaleng-kaleng..termasuk menulis cerita anak ya.. sarana belajarnya juga banyak pilihan

  • Nanik nara
    Nanik nara 17 Mei 2024 pukul 14.50

    Apapun profesinya, kalau ditekuni dengan totalitas pasti bakal mendatangkan cuan ya mbak. Termasuk menjadi penulis anak, nggak cuma menunggu dari royalti saja, tapi banyak sumber lain yang bisa digali

  • Rach Alida Bahaweres
    Rach Alida Bahaweres 17 Mei 2024 pukul 19.19

    Aku belum pernah menulis cerita anak, mba. Kayaknya aku juga belum bisa masuk ke segmen pembaca anak. Karena bagiku tak mudah untuk menulis cerita anak yang mudah dipahami anak tapi juga menarik. Makasih berbagi peluang cuannya mba :)

  • Fenni Bungsu
    Fenni Bungsu 17 Mei 2024 pukul 20.03

    Anggapan bahwa gak ada yang sulit, tapi juga gak mudah memang benar adanya ya kak.
    Daku pernah mencoba menulis cerita anak, ya susah, karena gak terbiasa hihi. Kalau terbiasa mah pasti mudah aja yak

  • Jiah Al Jafara
    Jiah Al Jafara 17 Mei 2024 pukul 20.22

    Aku belum pernah nulis cerita anak. Pas belajar tuh ternyata lebih susah daripada cerita remaja, dewasa atau umum. Soalnya yang beneran masuk ke pikiran anak yang serba sederhana. Padahal peluang cuannya banyak juga ya

  • Jalan-Jalan KeNai
    Jalan-Jalan KeNai 17 Mei 2024 pukul 21.04

    Buku cerita anak sepertinya gak ada matinya, ya. Malah menurut saya sekarang semakin banyak buku cerita anak yang menarik. Ilustrasinya juga bagus-bagus

  • lendyagasshi
    lendyagasshi 18 Mei 2024 pukul 04.40

    Kereeen, ka Sylvi..
    Aku terpukau dengan ketekunannya dalam menulis cerita anak. Pasti idenya dan cara berceritanya kudu menyesuaikan untuk anak usia berapa gitu yaa..
    Dan benar, edukasi menjadi pembicara ini bakalan regenerasi penulis buku anak lainnya.

  • Nurul Fitri Fatkhani
    Nurul Fitri Fatkhani 18 Mei 2024 pukul 06.45

    Wah, ternyata Mbak Karunia lolos Seleksi Penulis Cerita Anak Balai Bahasa Sumatera Utara, ya. Selamat ya, Mbaak, ikut seneng, deh!
    Nah iya, nulis cerita anak itu gampang-gampang susah. Tapi kalau mau terus belajar, pasti bisa, yaa...

  • Catcilku
    Catcilku 18 Mei 2024 pukul 07.34

    Pengen banget bisa nulis cerita anak. Berarti harus cari kelas belajar menulis cerita anak nih. Ada rekomendasinya kah mbak?

  • Istiana Sutanti
    Istiana Sutanti 18 Mei 2024 pukul 09.14

    Pernah ikutan kelasnya, tapi belum diseriusin banget nih.

    Tapi seneng sih, makin ke sini makin banyak cerita anak yang bagus2 kualitasnya. Ortu jadi punya banyak pilihan

  • tantiamelia.com
    tantiamelia.com 18 Mei 2024 pukul 12.02

    Jadi penulis bacaan anak itu ternyata tricky ya mbak, tapi kalau udah nemu jalannya bisa lapaaang luas dan legaaa sekali

    bisa nulis di media mana saja karena ada "empati" dari si tulisan itu sendiri

  • Adriana Dian
    Adriana Dian 18 Mei 2024 pukul 12.17

    wah masih banyak peluang juga ya mak ternyata buat penulis cerita anak. Tapi kalo bikin cerita anak emang butuh imajinasi dan pastinya mesti punya pesan moral yang baik untuk anak-anak yaaa

  • Suciarti Wahyuningtyas (Chichie)
    Suciarti Wahyuningtyas (Chichie) 18 Mei 2024 pukul 16.26

    Keren banget ini mbak, karena memang cerita anak tuh sekarang ini masih sangat dibutuhkan. Karena sekalian untuk meningkatkan literasi anak membaca ya. Apalagi kalau ada gambar-gambarnya, tambah semangat pasti bacanya.

  • Ria Fasha
    Ria Fasha 18 Mei 2024 pukul 18.43

    MasyaAllah ternyata banyak ya peluang penulis cerita anak
    aku belum lama ini ikutan bimtek cerita anak dwi bahasa mbak dan barusan kirim naskahnya. doain aku juga ya mba diterima naskahnya :)

  • Lia Yuliani
    Lia Yuliani 18 Mei 2024 pukul 19.01

    Cerita anak cukup banyak peminatnya dan dicari banyak orang. Makanya menulis cerita anak ini masih jadi peluang yang baik dalam menghasilkan cuan.

  • Andiyani Achmad
    Andiyani Achmad 18 Mei 2024 pukul 20.47

    aku pernah baca di salah satu grup telegram ada pelatihan menulis cerita anak yang ternyata cuannya lumayan juga ya

  • Bayu Fitri
    Bayu Fitri 18 Mei 2024 pukul 21.07

    Ide cerita anak ini bnyk ya ragamnya sampai dibuat fim juga apakah penderitanya khusus anak2 laki2laki ya kak?

  • momtraveler
    momtraveler 18 Mei 2024 pukul 21.09

    Iyaaa banyak sekarang peluang ya mbak dulu pernah ikut kelas menulis buku anak tapi belum pede skr pengen belajar lagi dan memberanikan diri nyoba kirim naskah biar keren kaya dirimu mbak

  • Nia K. Haryanto
    Nia K. Haryanto 18 Mei 2024 pukul 23.32

    Keren dan saluuuut untuk mereka yang suka dan rajin menulis cerita anak. Huhu aku mah blank banget deh nulis cerita anak. Dulu pernah beberapa kali ikutan. Beberapanya dijadiin buku solo, dan 1 naskah bareng KPK dan PAber. Setelah itu blas deh sampe sekarang gak nulis lagi. Makin tumpul nih ide dan kemampuan nulis cerita anak. Kudu belajar lagi. :(

  • Dee_Arif
    Dee_Arif 19 Mei 2024 pukul 13.21

    Ah iya, menjadi penulis cerita anak bisa cuan ya
    Banyak peluang yang bisa diambil dari menulis cerita anak

  • tantiamelia.com
    tantiamelia.com 19 Mei 2024 pukul 16.23

    Peluang menulis di dunia anak ini luar biasa yaa
    kesempatannya masih terbuka lebar - asalkan terus mengasah skill set

  • Rahmah 'Suka Nulis' Chemist
    Rahmah 'Suka Nulis' Chemist 21 Mei 2024 pukul 14.04

    Cita-cita saya ini
    Pengen banget punya buku anak
    Cuma selalu minder karena takut kehabisan ide
    Atau bahkan idenya kurang greget

Add Comment
comment url